Foto Ilustrasi: Hayana & Hartina |
Teman itu banyak
tapi sahabat itu tidak banyak.
Sahabat itu bukan
yang tau tentangmu segala hal, tapi mereka tau akan batasan sampai mana yang ia
harus ketahui.
Tidak semua hal
harus diceritakan, karena manusia tidak cocok menjadi tempat curhatan
seutuhnya. Ada Yang Maha Mengetahui, Sang pemberi petunjuk Terbaik.
Kun Fayakun, maka
apapun bisa terjadi.
Sahabat itu...
Bukan orang yang
selalu hadir di depan mata atau bertanya kabar setiap bulan tapi ia yang selalu
mendoakanmu secara senyap, tak diketahui.
Faktanya, banyak
cerita ditemukan dalam dunia nyata. Ada orang yang terkhianati oleh sahabatnya
sendiri. Mengapa ini terjadi?
Coba diamati, apa
penyebabnya? Yang jelas salah satu penyebabnya adalah kalahnya ia dari perang.
Perang antara bisikan kebaikan dan keburukan.
Ada pula yang
awalnya sangat akrab tapi karena jarak dan kurangnya intensitas komunikasi
antara satu sama lain membuat suasana jadi garing saat berjumpa. Hal ini biasa terjadi.
Setiap tempat
akan hadir teman yang mungkin kau akan menganggapnya sebagai sahabat.
Coba
perhatikan, saat kamu berada di jenjang sekolah dasar tentunya kamu akan
memiliki sahabat baru di jenjang sekolah yang lebih tinggi atau di tempat
kerja.
Bagi orang yang
telah terlanjur tidak percaya dengan kata ‘sahabat’ tidak akan pernah
menganggap seseorang sebagai sahabat.
Jika, kamu salah
satu orang yang tak percaya dengan sahabat. Ok, jangan percaya tapi maafkanlah
sahabat yang telah mengkhianatimu. Karena kepercayaan hilang saat rasa tak
memaafkan masih tersembunyi dalam hati. Jangan menyimpan dendam, itu virus dan
di mana-mana virus itu tidak baik.
Ada yang
berpesan, “kalau kamu berteman, jangan terlalu over suka karena hati itu
berbolak-balik”
Teman itu banyak
tapi sahabat itu tidak banyak.
Itu jika kamu
membatasi, membuat level perbedaan antara
teman dan sahabat.
Kau temanku dan
bukan sahabatku, begitulah.
Tapi...bagi saya,
temanku adalah sahabatku dan sahabatku adalah temanku.
Tak ada perbedaan,
kecuali bagaimana kita saling memperlakukan satu sama lain.
Bagaimana sikapmu, dan bagaimana sikapku.
Anda Sopan, Saya Segan.
Anda Jahat, saya tidak akan Jahat.
Resep awetnya
sebuat pertemanan/persahabatan:
Saat ia memiliki
99%keburukan dan hanya 1% kebaikan. Maka, fokuslah pada 1% itu, kalau tidak
kamu akan merasa tersiksa sendiri.
Saat kamu merasa marah
sama temanmu, coba diingat lagi. Ia pernah membuatmu tersenyum. :-)
0 comments:
Post a Comment