Pages

Monday, February 26, 2018

Ingin Berprestasi? Jangan Lewatkan Sarapan Pagi

      Uang saku tak akan sampai di tangan jika isi perutku ini masih kosong. Itulah peraturan yang berlaku di rumah ketika saya masih di tingkat Sekolah Dasar (SD) bahkan sampai di tingkat perguruan tinggi.  Orang tua seakan tak mengizinkan aku berangkat ke sekolah jika perutku masih kosong. Ibuku yang sibuk di pagi hari terkadang tak sempat untuk memasakkan makanan untukku. Namun, ibu tak pernah kehabisan ide dalam mewujudkan keinginannya dalam rangka menciptakan keluarga yang sehat dan cerdas. Energen menjadi pilihan alternatif ibuku dibalik karirnya sebagai pedagang jajanan sekolah.
(Gambar didownload dari http://energen.co.id/energen-kacanghijau.html )

      Berbekal segelas Energen rasa kacang hijau (kesukaanku) disertai sepotong kue dagangan ibuku, mampu mengisi kekosongan perut di pagi hari. Tak hanya aku saja yang disiapkan, Ayah dan kakak lelakiku tak luput dari perhatiannya bahkan ibuku juga suka meminumnya. Kebiasaan inilah yang membuatku tetap prima dalam kelas. Di saat teman-teman yang lain sibuk memperhatikan jam dinding ataupun pintu keluar kelas dikarenakan rasa lapar akibat melewatkan sarapan pagi. Aku dengan penuh konsentrasi, justru sibuk memerhatikan dan mencatat poin-poin penting yang diungkapkan oleh sang guru. Beberapa teman bahkan dengan sengaja meminta izin keluar ke toilet, padahal sebenarnya mereka keluar ingin ke kantin untuk menjanggal perut mereka yang sedang lapar. Lalu siapa yang akan rugi? Mereka telah melewatkan penjelasan guru yang tak cukup jika hanya mengandalkan penjelasan buku pelajaran.  
      Meminum segelas Energen sebagai sarapan di pagi hari merupakan aktivitas rutin yang bertahan hingga aku menyandang status mahasiswa. Meski di masa ini saya telah tidak tinggal lagi bersama orangtua, namun aku tak pernah melewatkan pesan ibu, agar tetap mengisi perut sebelum berangkat. Ya, saya sadar akan pentingnya menjaga perut dari rasa lapar yang sangat mengganggu ketika aktivitas belajar telah berlangsung. Konsentrasi bisa pecah saat perut merasa lapar. Apalagi jika mata kuliah padat mengharuskan kami harus duduk di kelas hingga menjelang siang hari. Bukankah pada saat berfikir, otak membutuhkan asupan gizi yang cukup tinggi? Nah, Energen bisa menjadi solusi. Bahkan jika kamu tidak sempat meminumnya, kamu bisa menyeduh dan menyimpan pada botol yang kedap panas. Hal ini tentu praktis bagi kamu dalam mengatasi kekosongan perut.
      Sikap istiqomah dalam membuat tubuh tetap prima di pagi hari menjadikan saya sangat antusias dalam menyimak penjelasan dosen di kampus. Banyak materi yang saya serap dan membuat analisa berfikirku semakin kuat. Hal ini terbukti dengan berbagai pencapaian prestasi bahkan yang paling berkesan ketika hari wisudah tiba. Saat namaku diumumkan, Hayana menjadi salah satu mahasiswa yang meraih IPK (Indeks Prestasi Kumulatif ) terbaik. Nilai 3,95, sebuah IPK yang memuaskan untukku, membuat kedua orangtuaku merasa bangga saat menghadiri acara wisuda yang digelar di kampus. Nah, saat teman-teman bertanya apa resep rahasia berprestasi? Aku bilang, salah satunya “jangan pernah melewatkan sarapan, karena kau butuh energi yang lebih besar dalam berfikir. Sementara prestasi adalah cerminan dari hasil proses berfikir otakmu”
Foto Bersama dengan Ketua STAIN Parepare dan Para Mahasiswa Peraih IPK Terbaik. Hayana, urutan dua dari sebelah kiri


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Translate

"Beloved"

"Beloved"

Followers