Pages

Artikel (Kode Etik): Krisis Kejujuran Hasilkan Potensi Mahasiswa Bernilai Palsu

Artikel ini dibuat dalam rangka partisipasi mengikuti Dakom Award 2016. Lomba blog. Yuk, Baca Selengkapnya...

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare

STAIN Parepare merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri yang ada di kota Parepare. Yuk, Kunjungi Websitenya...

Mari Bersedekah

Yuk, lihat iklan video karya Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam. STAIN Parepare

filsafat islam

Ingin Menjadi Seperti Pohon

Mengapa inging menjadi pohon? Yuk, Baca selengkapnya

Monday, May 20, 2019

Day 2: Dua



Seorang gadis berkata,
“Sungguh, akan meriahnya jika kita mempunyai sepuluh orang bersaudara. Kau bebas dengan siapa bermain” ucapnya pada teman ngobrolnya.
“Penilaianmu keliru. Karena kau tak pernah merasakan bagaimana jika kamu sendiri dan yang lainnya bekelompok,” bantahnya sambil meminum seteguk kopi asli tanpa gula.
Jika gula itu manis dan semut itu suka yang manis-manis. Maka semut seharusnya makhluk yang paling manis.  Semut itu selalu lihai menemukan makanan manis dan bukannya memakan sampai habis, semut justru akan kembali ke sarannya lalu memberitahu kepada semut-semut lain.
Mereka akan saling bekerja sama untuk memindahkan makanan itu lalu menyimpannya di tempat yang aman.
Aman?
Apakah tempat aman itu sudah berarti nyaman? Apakah nyaman itu akan membuat hati ikut nyaman?
Tempat aman belum tentu membuat nyaman, tapi tempat nyaman belum tentu juga seseorang akan merasa puas. Buktinya banyak orang yang bela-belain keluar dari zona amannya bahkan zona ternyamannya.
Lalu, ada pula yang tetap memilih tinggal di zona ternyamannya. Entahlah, terserah si pemilik hidup. Jangan menjadi orang dengan seribu bibir.
Saat kau melihat orang lain menetapkan jalannya sesuai dengan pilihannya. Jangan pernah mencibirnya. Biarkan saja, jangan diurusi selama jalannya adalah jalan yang terbaik untuknya dan tidak merugikan orang lain.
Naamun, kadang datang individu yang bertemu dengan individu lain menjadikannya topic pembicaraan ditemani teh hangat dan onde-onde hangat, maka terciptalah cerita-cerita hangat.
Saat mereka mulai bercerita, si malaikat Atid siap mencatat memberikan poin setiap perkataan bahkan walaupun itu hanya sekedar kode-kode mata.
Seorang gadis berkepala dua, bukan karena kepalanya dua tapi begitulah penyebutan untuk menyamarkan usia. Gadis itu sangat tidak menyukai kode-kode mata, apalagi jika mata kaum  Adam.
Jika sepasang mata Adam melihatnya, betapa kesalnya hati si gadis itu. Ia seperti ingin melemparkan sebuah topeng tanpa cela untuk wajah si penatap.
Mungkin efek pengaruh dari doa yang konon pernah dipanjatkan, bahwa gadis ini memohon agar selalu ilfil melihat Adam-adam yang bukan pasangan namanya di Lauh mahfuz.
Lalu ada pula gadis yang rela bersolek berjam-jam, menempelkan berbagai macam zat di  wajah naturalnya untuk mendapatkan kecantikan lebih.
Ada berteriak, “Kecantikan itu dari dalam hati”.
Lalu, wanita bersolek itu membalas, “nyatanya tidak semua kaum Adam akan melihat dengan hati”.
Si peneriak pun menggeleng-gelengkan kepalanya dan memutuskan untuk tidak lagi berteriak dengan gadis pesolek itu.
Setiap orang unik karena penampilannya, sikapnya ataupun karena pikirannya. Tapi yang terunik adalah orang-orang yang tidak merasa dirinya unik tapi orang lain justru menganggapnya unik.
unik dan aneh itu beda-beda tipis, setipis tisu yang katanya terbuat dari pohon.
Jika tisu terbuat dari pohon, lalu si pecandu tissue berarti adalah salah satu pelaku pembuat global warming.
Orang-orang berlomba-loma membuat rumah kaca dan membuat dalam rumahnya senyaman mungkin. AC dipasang di sudut rumah, suhu dingin dapat dirasakan bak di tengah hutang yang rindang.
Namun, ia tak sadar bahwa ancaman besar menanti dari luar kediamannya.  
Hal-hal kecil dapat membuat masalah besar. Meskipun dilakukan secara perorangan tapi jika dilakukan secara kolektif (bersama-sama) maka tunggu saj, lihat apa yang akan terjadi.
Si pengetik mulai menguap…
Setan selalu saja menggoda saat manusia melakukan hal-hal baik. Ia tak ingin manusia menjadi penduduk abadi surga. Setan itu tidak kelihatan saat menggoda namun godaannya selalu terasa.
Bisikan-bisikan tanpa suara dapat menggerakkan hati, pikiran dan tubuhmu. Setiap kali kamu membuat hal-hal yang bertentangan, itu berarti setan telah sukses menggodamu.
Saat tidak ada rasa penyesalan yang terbesit, maka setan kembali menang dua kosong mirip pertandingan sepak bola.
Mata si pengetik mulai berkaca-kaca, bukan karena sedih ataupun bahagia tetapi ini respon dari ditolaknya godaan setan untuk berbaring menutup mata.
Si pengetik kembali menguap, sambil menutup mulutnya dengan tangan kiri.
Jari-jarinya tetap mengetik meskipun hanya menggunakan jari tengah dan telunjuk.
Lantunan ayat suci dari pengeras suara masjid saling bersahut-sahutan, suasana  Ramadan sedikit terkikis karena tanggal merah bagi setiap wanita baligh.
Beberapa wanita menyambutnya dengan penuh kegembiraan, namun beberapa wanita juga merasa kurang bersemangat dan merasa harap-harap cemas.
Kini, Si pengetik benar-benar sudah merasa ngantuk, anehnya ngantuknya akan hilang saat ia mengaktifkan handphonennya lalu berseluncur di dunia maya.
Dunia maya belum tentu benar-benar maya, karena maya hidup di dunia nyata. Refleksi dari orang-orang nyata pun bisa di bawah di dunia maya bahkan uang yang didaptkan dari dunia maya bisa dinikmati di dunia maya.
Di dunia maya…
Teman belum tentu kenal dan kenal belum tentu teman.
Si pengetik kembali menguap, kini air matanya jatuh di pipinya. Pandangannya menelusuri dinding yang penuh dengan kertas HVS hasil dari koreksi manusi bertitle.
Sebuah kalimat tertulis dengan tinta spidol bukan snowman,
Innallaha wa malaikatahu yusholluna ‘alannabi ya ayyuhalladzina amanu shollu ‘alaihi wasallimu taslima (dibaca sekali) Allahumma sholli alaih (dibaca seratus kali)”.
Cobalah lakukan setiap usai sholat subuh dan sholat magrib, lalu perhatikan apa yang terjadi?
Besok hari Selasa, sebuah kertas using tertempel pada pembatas dinding kamar. Pada baris teks kedua terlulis…
Selasa: Allahumma sholli ala nabiyyi umyyi wa ‘ala alihi wa sobbihi wasallam (seribu kali).
Cobalah dan perhatikan apa yang terjadi?
Jika kau ingin melihat hasil, maka perlu ada usaha yang dilakukan. Usaha saja tak akan pernah cukup membuatnya berhasil. Kau perlu roket untuk mengantarkan usahamu ke langit.
Namun, roket sangatlah susah dibuat. Maka jadilah doa yang menggantikan roket itu. Sebuah roket yang tak terlihat namun dapat membus langit yang menjulang tinggi.
Si pengetik meluruskan kaki kanannya, berharap ada ide untuk menjawab pertanyaaan
“Apa lagi yang harus saya ketik?”
Saat kau berpikir untuk segera mengakhirinya itu artinya kau tak menikmati setiap apa prosesnya.
Si pengetik, lalu tersadar.
“Apa sih yang saya ketik?”
Si pembaca yang dari tadi membaca dengan penuh setia juga bergumam.
“Mana aku tau apa kamu pikirkan, karena pikiran itu tidak terlihat dan tidak semua orang mampu membacany. Mungkin dengan intuisi yang kuat akan memberikan  keahlian untuk membaca apa yang dipikirkan”.
Apakah penting mengetahui setiap pikiran orang lain?
Sungguh, itu penting jika kau dapat menjadikkanya sebagai pelaran yang tak berharga meskipun se container uang.
Uang?
Apakah itu penting?
Sungguh itu, penting. Bagaimana mungkin kau bisa membaca tulisan ini tanpa melibatkan uang untuk membeli kuota. Meskipun kau pakai wifi gratis, tetap saja wifi itu pakai uang bukan daun.

Ok, Dua.
Kita kembali ke judul awal. Dua.
Jika memikirkan angka dua, apa yang terlintas di pikiranmmu?
Jika itu nomor calon presiden berarti teori agenda setting yang ada dalam ilmu komunikasi benar-benar turut berlaku padamu. Teori Agenda setting??? Silahkan tanya pada mesin tercerdas, Om Google.
Ok, waktunya menguploadnya dan mengizinkan sepasang mata untuk tertutup sejenak (Parepare, 20 Mei 2019 |21:06 Wita).


Sunday, May 19, 2019

Day 1 Again: Astagfirullah



Bismillahi rahmani rahim…
Setelah kemarin gagal menulis seribu kata (tantangan dari Tere Liye) akhirnya saya memulai dari awal lagi.
#Bagian 1
*Astagfirullah*
Gadis cantik jelita beralis tebal menegur,
“Kak, mukata mengkilap,” ucapnya sambil tersenyum menatap.
“Iyakah? Paling mengkilap karena hitam,” jawab wanita yang bernama sejuk.
“Mengkilap berminyak,,,kak,” timpal gadis beralis tebal itu dengan ekspresi tertawa.
Memang beberapa menit sebelumnya Sejuk baru saja berhadapan dengan minyak panas. Ia habis menggoreng tiga menu masakan. Pertama, bayam merah. Kedua, jagung dan ketiga pisang.

Bayam merah.
Seorang ibu berpesan pada anaknya,
“Rajin-rajinlah memasak sayur bayam merah. Bukan hanya dimasak saja tapi pastikan masakan yang kamu masak benar-benar masuk ke dalam perutmu. Karena bayam merah itu bukan hanya sebagai parnert nasi ikan tapi akan berkhasiat sebagai vitamin dalam tubuhmu,” pesannya.
Konon, bayam merah itu dapat menambah darah apabila tekanan darah seseorang itu rendah. Entah, apakah karena itu, sehingga tanaman itu dikatakan bayam merah karena khasiatnya menambah darah merah atau karena daunnya yang berwanah merah. Entahlah, tapi bagaimana dengan orang yang berdarah biru? Yang selalu menyatakan dirinya sebagai keturunan darah biru padahal darahnya tetap sama dengan yang lain.
Popeye dalam serial kartun yang sudah lama tidak tayang di salah satu televisi swasta, seringkali actor utamanya menjadi kuat saat ia selesai mengkonsumsi bayam. Dalam cerita kartun tersebut, bayam seperti pedang bagi orang yang berperang melawan musuh. Uniknya, bayamnya selalu terkemas pakai kaleng. Mirip kaleng susu ataupun kaleng ikan. Tapi, ada juga memandang kaleng sebagai status. Seseorang yang selalu menyebut dirinya kaleng-kaleng atau membantah dirinya bukan kaleng-kaleng. Entahlah…
Dulu, anak kecil sangat suka mengoleksi kaleng-kaleng. Anak perempuan akan membuatnya sebagai panci apabila bermain masak-masakan dan anak laki-lakinya akan membuatnya menjadi timbah mini yang diikatkan dengan tali panjang lalu diulurkan ke dalam sumur.
Jika anak perempuan dan laki-laki bersatu untuk bermain bersama maka kaleng-kaleng itu akan dijadikan sebagai wadah untuk menyimpang beberapa bayan-bayan (bukan bayam tapi sejenis kertas yang bergambar lalu digunting-gunting mirip pas foto ukuran tiga kali empat). Kamu sendiri mengggunakan kaleng untuk apa, versi dulu yahh? Dalam sejarah komunikasi, orang dulu menggunakan kaleng sebagai alat komunikasi yang dapat mengantarkan gelombang suara dengan menyambungkan kedua kaleng dengan benang. Apakah kau pernah melihat gambar ilustrasinya? Jika belum, bayangkanlah.
Kesukaan itu bisa menular. Anak yang disuruh makan bayam merah akhirnya menjadi salah satu makanan favorite hingga pada akhirnya teman dekat anak itupun ikut suka mengkonsumsi bayam merah karena sering makan bersama.

Jagung.
Menjelang sore hari, seorang gadis bermata bulat mirip Barbie masuk ke dalam kamar gadis bermata sipit dianalogikan mirip apa yah? Mirip apa jika bermata sipit, haaa?
Mereka awalnya membahas sapi namun berpindah membahas bayam merah sambil memisahkan antara daun dan batang bayam merah. Tapi karena gadis bermata bulat itu tak menyukai makan bayam merah, akhirnya gadis bermata sipit itu tidak terlalu membahas lebih jauh.
Mereka pun, akhirnya membahas jagung.
Gadis bermata bulat itu mulai bercerita bahwa ada orang yang tidak makan nasi karena  makan jagung. Ada juga yang kaget karena jagung. Ada juga merasa gatal-gatal karena jagung. Adapula yang harus mendaki karena jagung. Namun gadis bemata sipit itu hanya membayangkan satu hal tentang jagung, yakni manis.
Jagung manis akan lezat jika dimakan bersama cabai. Namun, jika bersama gula lebih baik memakai jagung yang hambar. Dahulu orang menikmati jagung sebagai bahan pokok makanan dikarenakan beras yang masih sulit di dapatkan dan hanya dinikmati oleh mereka yang mempunyai sawah ataupun punya banyak ringgit.
Kini, justru ada orang kaya yang punya banyak beras di rumahnya namun pancinya berisi jagung. Diabetes atau sering disebut penyakit gula menjadikannya harus memakan jagung. Orang yang sudah terbiasa memakan menu tersebut di masa lampau, maka itu tidak akan menjadi masalah.
Jagung bisa membuat kaget, namun ia menjadi teman akrab di tempat-tempat bergensi. Teman duduk saat menikmati sebuah film berbagai gender. Orang-orang menyebutnya Pop Corn namun masyarakat Sulawesi Selatan yang bersuku Bugis menyebutnya sebagai Benno. Cobalah jalan-jalan ke pasar yang ada mesin pembuat pop corn, kau akan kaget bukan karena melihat alatnya tapi saat mendengar suara alatnya. Menariknya, banyak orang yang sudah tau akan suaranya tapi tetap saja sukses membuat kaget. Bukankah kaget itu adalah sesuatu yang tidak diperkirakan atau tidak disangka?

Pisang.
Katanya dapat membuat kulit halus, pantas saja bayi kulitnya mulus karena suka makan pisang. Tapi, ada apa dengan monyet? Ada loh monyet yang suka tersenyum. Hehe
Orang Bugis itu punya banyak versi bahasa. Meskipun sama-sama bersuku Bugis tapi bukan berarti semua hal sama. Satu provinsi tapi belum tentu seragam kabupaten.
Seorang gadis berkulit putih rajin membersihkan toilet dan dapur kos-kosan berteriak pada gadis yang hanya membersihkan jika jadwal piketnya tiba.
“Ayo, makan loka. Ada di dapur di atas panci,”
Gadis yang diteriakinya itupun mengerutkan kening. Bukan karena menolak, tapi karena bingung apa yang dimaksud loka. Ia pun berjalan ke dapur melewati toilet yang kinclong habis disikat.
“Katanya di atas panci, saya kok lihatnya di dalam panci,” sambil membuka penutup panci.
Akhirnya dibukanya pun panci itu dan mendapati makanan kesukaan monyet.
Kali ini monyetnya tanpa senyum sambil membaca. Hehe, maap.
“Ini sih bukan loka, di daerahku ini disebut Utti yang dalam bahasa Indonesia disebut pisang,” gumanya.
Ada pisang yang bisa digoreng, tapi ada juga pisang yang dinaiki. Setiap orang yang ingin menaikinya harus membayar dengan kisaran harga yang ditentukan oleh si pemilik pisang.
Si pemilik pun akan bertanya, “Apa mau dibuang?”
Yang tak ingin matanya perih akan berteriak tidak. Namun, yang suka keseruan akan memberi kode kepada si pemilik untuk mengguling-gulingkan benda yang bernama banana bootnya.
Bayam merah, jagung manis dan pisang adalah tiga kata yang jarang berjumpa secara bersamaan. Namun, di tulisan ini mereka dipertemukan berdasarkan realita yang ditemui oleh si penulis. Meskipun tulisan ini tak seperti Tere Liye, manusia yang sebenarnya bukan monyet (kekeliruan teori Darwin yang menganggap bahwa evolusi manusia pada awalnya ber wujud monyet) itu tidaklah benar.
Maka jangan tersinggung, jika ada yang menyebut mu monyet. Karena yang tersinggung berarti membenarkan hal itu. Saya suka makan pisang bukan berarti saya itu monyet tapi saya mengaku bahwa ada persamaan saya dengan monyet yaitu sama-sama suka makan pisang dan sama-sama diciptakan oleh Sang Pencipta.
Jika kucing Imut, sesungguhnya monyet pun juga imut. Kuharap kau tak merasa imut.
Karena seMut pun tak merasa iMut. Tapi saya kurang tau bagaimana dengan MarMut.
Yang jelas Marbot selalu berjasa bagi pengunjung mesjid. Pertanyaanya, hari ini kamu ke Masjid gak? Sungguh, laki-laki itu keren kalau rajin ke masjid, baik itu bapak-bapak, kakek-kakek, pemuda-pemuda ataupun anak-anak kecil yang jelas laki-laki.  Bukan untuk mengamati sandal yang keren-keren ataupun wanita-wanita yang cantik jelita tapi untuk…. Untuk…untuk….untuk…untuk…untuk…untuk?
Kamu sendiri yang harus menentukan untuk apa ke masjid karena setiap orang memiliki tujuan yang berbeda-beda tergantung apa kepentinganmu.
Ok, Terima Kasih atas kesetiaan membaca sampai akhir. Tunggu, edisi esok. Insyaa Allah



Saturday, May 18, 2019

Mati Bukan Judul Asli



Mati
Jika semua bernyawa akan merasakan kematian maka kita hanya menunggu hari. Kita sering kali menunggu jadwal ujian, jadwal interview kerja, jadwal cek kesehatan, jadwal sinetron dan jadwal lainnya. Namun pernahka kita menunggu jadwal kematian kita?
Apakah ada yang menunggu jadwal kematian? Lalu, ada berbisik orang-orang sakit, orang-orang yang merasa putus asa selalu menunggu jadwal kematiannya. Dipikirannya hanya ada permohonan, “bisakah aku mati saja?” tanyanya yang mungkin menghadap ke langit.
Padahal banyak di luar sana melihat selang infuse, melihat benjolan tumor ataupun merasakan sakit tapi ingin hidup lebih lama lagi. Jika orang-orang yang menguatkannya adalah orang-orang yang dicintai-Nya maka apakah ada yang kuat saat ia sebenarnya seorang diri?
Jika kamu merasa sendiri, sesungguhnya tidak. Kita sering tak sadar ada banyak yang selalu mengawasi kita. Bukan Cuma malaikat Rakib dan Atid, namun setan dan jin pun selalu saja mengikuti kita, bersiap menggoda untuk lebih dekat dengannya agar bisa berkumpul di Neraka-Nya.
Seratus lima puluh perkata, maka masih ada delapan ratus lima puluh untuk mencapai seribu perkata dalam sehari. Menjelang petang hari saya menonton video Tere Liye. Sosok penulis yang sebenarnya belum pernah say abaca bukunya meskipun itu Cuma satu lembar.
Saya menerima tantanggannya untuk menulis seribu kata perhari selama seratus delapan puluh hari. Aturannya saat kamu lupa sehari menulis, maka ulangi lagi dari awal walaupun sudah sampai 179 hari.
Ok, saya menerima tantangannya dan akan kutemui diriku yang berbeda dengan pembaca setia mulai dari hari pertama. Entahlah saya mau menulis apa? Bagus atau tidak? Menarik atau membosankan? Sistematis atau berantakan? Yang jelasnya saya memulai menulis yang pada kenyataannya saya akan mengetik (menyentuhkan ujung jari jemariku dengan keyboard laptop yang dibeli tahun dua ribu sepuluh.
Dua ratus tujuh puluh delapan,
Jumlah kata lalu saya berbicara apa lagi?
Apakah ide akan mati? Ide tak akan mati tapi ide cemerlanglah yang susah d
***
Temanku memanggil makan mangga bersama terasi cabai maka terjedahlah sejenak. Kenapa sih kita suka makan cabai? Padahal cabai itu pedas dan kadang membuat kita menangis saking pedasnya. Namun, bagi pecinta pedas…cabe selalu membuat rindu meskipun menyakitkan lida dan bibir, membuat mata berkaca-kaca bukan karena sedih ataupun bahagia.
Jika pedas itu seperti masalah? Apakah masih ada yang ingin merindukannya?
Setiap orang punya masalah begitulah kalimat populernya. Namun, ada orang yang tampak hidupnya biasa-biasa saja tanpa masalah. Sungguh, ia bukannya tidak mempunyai masalah tetapi ia tidak menceritakan masalahnya ke ranah public atau menyebarkannya dari satu telinga ke telinga lain.
Lebih keren lagi, jika ada manusia yang tidak mengganggap masalah sebagai masalah. Hidupnya simple tanpa pikiran-pikiran rumit yang bisa menjadi masalah dalam otak dan hatinya.
Ada juga yang melihat sesuatu sebagai masalah. Hal baik pun menjadi sebuah masalah baginya.
Oke, baiklah hentikan membahas masalah karena saya tak ingin tulisan ini penuh dengan masalah.
Tahukah kamu bahwa orang penting selalu dihormati dan diistimewakan. Namun, orang penting hanya dianggap penting jika kamu memiliki kepentingan terhadapnya. Tapi ada juga orang penting yang kadang diabaikan. Bersyukur kalau mereka masih ada seperti orangtua, anak, isteri, suami ataupun sahabat yang kadang menyebalkan bagimu. Hehe
Apakah kamu pernah merasakan semakin orang banyak berbicara maka besar peluang mereka akan merasa bosan. Maka, bersyukurlah dengan jarak. Jarak yang membuat perjumpaan sangat berarti ketika baru berjumpa lagi. Tapi perjumpaan yang sekian lama, direbut dengan cara yang halus oleh benda canggih touch screen.
Lima ratu empat puluh empat,
Sungguh jumlah katanya sesuai dengan angka yang tertulis di atas saat kamu membuktikannya dengan mengcopy teksnya ke Microsoft  office word. Pada bagian sisi kiri bawah kamu akan melihat jumlah katanya (words).
Lalu saya harus mengetik apa lagi?
Bagaimana kalau kita kembali ke judul awal, mati.
Tangan kanan ku mengambil sepotong kue berwarna putih berbentuk balok kecil. Kugigit menggunakan gigi seriku, rasanya manis. Entah apa namanya tapi kue ini seperti terbuat dari tepung yang dicampur dengan gula dan di oven.
Saya sebenarnya merasa ngantuk, namun targetku seribu kata belum tercapai. Pantang tidur sebelum tercapai, lalu saya harus mengetik apa lagi?
Ada tulisan lima we satu ha (what, where, who, when, why and how) yang menunggu untuk diselesaikan. 
Tugas itu memberatkan padahal tidak mempunyai beban dalam satuan kilogram. Tapi tugas itu kadang berat karena dijadikan beban perasaaan.
Qwertyuiopasdfghjklzxcvbnm
Itu urutan huruf pada keyboard secara horizontal.
Enam ratus Sembilan puluh dua,
Apa yang harus saya tulis lagi? Sepertinya judulnya saya akan mengubahnya dengan kalimat pertanyaan. ‘Apa yang harus saya tulis lagi?” walaupun judul awalnya adalah mati. Dikarenakan ikan yang baru dua malam di kamarku mati karena tak bernafas lagi menggunakan insannya.
Ah, apakah itu salah ku atau takdirnya mati. Sungguh saya tidak tau dan membuat mataku semakin merasa ngantuk.
Ternyata, mengetik seribu kata itu bisa mencapai tiga lembar halaman di word office. Saya jadi teringat dengan novel perdana ku yang sementara ini proses editing oleh tim Kaaffah learning center. Kami yang masuk dalam program tiga puluh hari menulis buku harus menyetor tulisan sebanyak tiga lembar. Jujur, kadang saya merasa berat. Namun, pada akhirnya buku itu rampung dan menyakinkan saya bahwa apapun itu selama dikerja maka akan selesai selama tetap dikerja.
Bahkan target seribu perkata ini akan menjadi kendala bagi saya saat punya kesibukan lain yang duper dan super menyita waktu/
Suara tawa kecil terdengar, walaupun sebanarnya mataku merasa ngantuk.
Lalu apa yang harus saya tulis?
Sunggu mataku lebih hanya fokus ke keyboard yang mulai agak rabun.
Lalu apa yang harus saya tulis lagi? Apa? Saya tak mendengarnya? Terima kasih telah setia membaca tulisan ini hingga akhir.
Kuharap kau pembaca yang tak kuketahui tetap setia hingga seratus delapan puluh hari. Kuharap kau tak membacanya satu hari 5 tulisan. Kenapa tak boleh?
Karena setiap tulisan akan memberi warna yang berbeda dan acak-acakan. Jika itu es buah, sungguh bukan Cuma tentang es buah tapi ada agar-agar dan nata decoco yang ikut di dalamnya.
Hari ini kau berbuka dengan apa? Saya tak berbuka, tapi temanku berbuka dengan gelas yang berisi air berwana merah dengan es membeku bukan es ‘batu’ tapi beku dari warung terdekat hasil barter kertas gambar parang.
Sembilan ratus delapan puluh satu.
Lalu apa yang harus saya tulis lagi? Mendekati akhir cerita rasa gado-gado tanpa bantun lidah yang tak bertulang, oke
_____
Note: Tulisan ini sengaja tidak diedit (Hari pertama). Harap maklum dengan kata-kata yang kekurangan atau kelebihan huruf. hehe 
Beberapa foto diselipkan meskipun gak nyambung setidaknya tidak membuatmu bosan (Foto dok pribadi)

Popular Posts

Translate

"Beloved"

"Beloved"

Followers