Pages

Friday, February 18, 2022

Tanya: Suka Ko atau Ki ?



Terlintas di otak kecil...

Ini tentang Ko dan Ki.

Di Sulawesi Selatan 2 huruf itu sangat populer dan menjadi ciri khas komunikasi bagi komunikatornya.

Dulu, saya sering berbicara Ko baik pada teman ataupun kakak kandung sendiri. Tapi, akhiran dua  huruf Ko tak pernah digunakan untuk sepasang manusia yang membuat kita ada di dunia ini, atas IzinNya. Termasuk tak pernah pula terlontar kepada guru-guru yang mengajari kita.

Ko memang terkesan kasar dan Ki lebih terkesan sopan.

Tunggu dulu, sepertinya pembaca dari luar pulau Sulawesi agak bingung.

Apa maksud Ko dan Ki?

Begini, pembaca setiaku.

Ketika seseorang mengajak makan, biasanya kalimat yang dilontarkan “Mari makan atau Ayo makan”.

Namun, di Sulawesi khususnya Sulawesi  Selatan. Perkataan yang diucapkan bisa menjadi “Makanki/Manreki” ataupun bahasa daerah lainnya yang ada di Sulawesi Selatan.

Tambahan akhiran ki pada makan, menunjukkan rasa sopan. Saya juga tidak tau, kenapa orang dulu menambahkan Ki atau Ko? Kalau ada yang tau, silahkan beritahu saya di Hayanaheart@gmail.com.

Makanko biasa diucapkan ke orang yang lebih muda dari pengucapnya ataupun teman sebaya.

Sedangkan makanki biasa diucapkan ke orang-orang yang lebih dituakan atau dihormati lebih.

Namun, sebenarnya ketika ada orang yang berucap menggunakan akhiran Ko bukan berarti ia tidak menghargaimu. Hanya saja, ia sudah terbiasa berbahasa menggunakan akhiran Ko. Jadi, hindari ketersinggungan di hati kecilmu. hehe

Memasuki bangku perkuliahan dengan seragam bebas, raga ini mulai membiasakan diri berbicara menggunakan akhiran Ki kepada semua orang, terkecuali abang saya (kakak kandung).

Ya, kuulangi lagi. Berbicara Ko padanya bukan berarti saya merendahkan. Hanya saja menghindari rasa canggung ketika berbicara dengannya. Namanya juga sudah kebiasaan.

Teman sebaya yang berbicara akhiran Ko itu menunjukkan rasa akrab, rasa saling menerima, meskipun kita para pemilik telinga yang selalu mendengar ucapan Ki akan merasa “kok kasar ya,” padahal bagi mereka itu bisa jadi hubungan komunikasi mereka berada di level ‘akrab, karib’.

Meskipun tidak dipungkiri bahwa orang-orang yang sedang merasa marah pada orang lain, mereka akan menggunakan kata-kata yang berakhiran Ko.

Ki dan Ko bukan Kiko yaa.

Ki dan Ko tak pernah bertemu pada rangkaian kalimat yang sama.

Penggunaan Ki dan Ko disesuaikan berbicara dengan Siapa?

Dan juga penggunaanya dipengaruhi kebiasaan penuturnya.

Apakah ia terbiasa menggunakan Ki ataupun Ko.

Yang jelas, seseorang yang terbiasa berbicara Ko pada akhirnya akan berbicara Ki ketika bertemu dengan orang yang dianggap harus dihormati lebih?

Lalu, bisakah kita sedikit mengubah?

Mengutamakan berbicara Ki pada semua orang, jenis usia (baik atau muda), kaya atau cukup, pupuler ataupun unpopuler?

Saat kamu berbicara Ki pada anak kecil, apa yang akan terjadi?

Secara tak sengaja, anak kecil itu akan belajar bahwa saat kita berbicara harus menggunkan akhiran Ki. Ada sistem copy paste dalam otak anak kecil.

Bukankah itu hal baik?

#Sederhana tapi bermakna

 

 

Terima kasih telah membaca hingga akhir J @hayanaaa. Salam sejuk.

Parepare, Sabtu 19 Februari 2022 pukul 06:53 Wita.


=============

Karena sesuatu yang fullfaedah, tak boleh dirahasiakan :)









 

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Translate

"Beloved"

"Beloved"

Followers